POTENSI PANAS BUMI INDONESIA

2010/11/14

JANGAN MENYERAH


Disaat usia kehamilanku menginjak 9 bulan, rasa cemas datang menghampiriku, terlebih setelah dokter memvonis jika kandunganku tidak ada kontraksi sama sekali maka terpaksa proses kelahiran anak pertamaku harus cesar………..hancur hatiku mendengarnya , terlebih aku harus melahirkan sendiri tanpa di dampingi suami tercinta, bingung campur aduk dengan rasa takut yang ada dalam pikiranku…………

Aku sadar setiap perempuan yang akan melahirkan, pasti memiliki ketakutan seperti yg aku alami………..

aku teringat akan syair dari lagu jangan menyerah……………dan ternyata membuat aku semangat kembali menghadapi proses kelahiran anak pertamaku…………

Memang jika kita telah berusaha semaksimal mungkin dan menyerahkan segalanya kepada Tuhan,hasilnya akan berbuah manis seperti yang aku alami sekarang ini……..

Aku berdoa, pasrah dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan, apapun keputusan-Nya, aku ikhlas dan pasrah, bersyukur kepada-Nya karena itu berarti jalan yang terbaik buat aku…………

Alhamdulillah a bisa melahirkan putra mungilku dengan Normal………….


(Rosmayanti Haerani Nugraha)


2010/11/05

Gara-Gara Drama Korea

Teman kuliah mungkin saat ini tengah membaca paper buat thesis mereka.
Saya??malah nonton drama korea.......tapi gak apa-apa toh mid-term presentationnya lancar...
Gak terasa udah 4 judul drama yang sudah tonton........
Dari 4 judul yg sudah saya tonton berikut peringkat rekomendasinya:
1. Personal Taste
2. Full House
3. My Girlfriend is gumiho
4. Wonderful life

ada beberapa link yang bisa klik untuk bisa nonton, diantaranya:
viikii (ada teks indonesia-nya)
mysoujo (ada profilenya)
dramacrazy (filmnya lengkap)

2010/10/22

Surat untuk Istriku

Wahai istriku,
Terpisah 18 jam denganmu membuat aku semakin sadar sadar bahwa kamu memang bagian dari diriku.
Disaat-saat seperti ini biasanya kamu ada mengisi apa yang kosong, memberikan yang aku harapkan, memberikan ketegaran yang aku butuhkan dan menguatkan percaya diri aku.
Kadang terbersit dalam pikiran aku untuk apa aku lakukan semua ini, tapi kamu selalu mengingatkan aku bahwa yang aku lakukan adalah benar.
Hanya pembenaran dirimulah yang aku butuhkan, yang membuat semangatku membara kembali untuk melakukan hal yang terbaik.
Pengorbanan aku mungkin tidak seberapa dibanding dengan pengorbanan kamu.
Walaupun, aku tahu kamu wanita yang tegar tapi aku sadar melakukan apa yang kamu lakukan tidaklah mudah. Kamu pikul beban yang seharusnya aku tanggung.
Kamu lakukan segala yang telah menjadi kewajibanku.
Tidak ada didunia ini yang bisa menggantikan kasih sayang dan pengertianmu.
Bahagiamu adalah bahagiaku dan semoga ketegaranmu akan menjadi ketegaranku juga
Terima kasih sayang

2010/04/17

Analogi Kandang Ayam



Ide tulisan ini didapatkan ketika kemarin chatting dengan istri. Ceritanya mau jadi sok-sok jadi penulis profesional yang idenya bisa datang kapan aja. Tapi tulisan ini pun tidak terstruktur juga karena niatnya pengen nulis aja. Ngomongin tulisan terstruktur, jadi ingat ternyata ada 2 (dua) judul artikel buat majalah inetern kantor yang masih terbengkalai yang ingin dibuat dan gak tahu kapan akan selesai. Kalo nulis ngalor ngidul seperti ini sih gampang tapi kalau nulis yang agak bener ternyata tidak gampang, buat strukturnya aja gak selesai-selesai. Untuk kali ini tidak akan pasang deadline untuk menyelesaikannya, karena didepan sudah terlihat kegiatan-kegiatan yang akan menyita perhatian, ada ujian stream, ada tugas dan harus milih topik tesis yang akan menentukan hidup ke depan.

Hidup adalah sebuah analogi, dengan analogi kita akan mengetahui arti hidup sebenarnya. Seperti analogi bahwa hidup ini seperti musafir yang singgah sebentar ke sebuah daerah dan pasti akan meninggalkan daerah tersebut. Sehingga dengan analogi ini, sangat bodohlah orang yang menghabiskan tenaga dan waktunya untuk melakukan yang sia-sia padahal tahu bahwa kita akan meninggalkannya tanpa membawa bekal. Analogi lain yang sering dipakai adalah rayuan seorang laki-laki dan perempuan sebagai kumbang dan bunga. Analogi ini dikarenakan mungkin normalnya laki-laki lebih aktif dibandingkan perempuan, sehingga apabila ada perempuan yang mendatangi laki-laki, analoginya menjadi tidak normal lagi, bagai bunga mendatangi kumbang.

Analogi yang ingin disampaikan adalah bahwa membuat peraturan/kebijakan adalah ibarat membuat kandang ayam. Kenapa kandang ayam?bukan kandang kambing atau kandang buaya, hal itu karena ini menulisnya sambil makan ayam goreng. Saya tergelitik dengan komentar temen yang mengatakan bahwa kita (pegawai pemerintah) dalam membuat peraturan/kebijakan tidak usah tahu secara teknis atau tidak usah tahu secara dalam, cukup tahu saja. Logika ini saya analogikan sebagai sesorang yang membuat kandang ayam tetapi hanya tahu ayam dari gambar saja. Karena tidak tahu bahwa ukuran ayam seperti apa, maka ukuran kandangnya pun cukup dikira-kira aja. Kalau yang kita lihat anak ayam maka kandangnya akan kecil dan karena kita tidak tahu kalau ayam tidak akan tumbuh seperti gajah maka kandangnya kita buat besar sperti kandang gajah. Dirancangnya kandang ayam tersebut di ruang tamu karena melihat bahwa bulu ayam tersebut berwarna-warni. Padahal kalau kita tahu benar-benar ayam itu seperti apa, kandang yang dibuat akan lebih optimal. Kita akan merancang kandang ayam tersebut sesuai tujuannya apakah ayam tersebut ayam petelur atau pedaging. Kandang ayam tersebut akan kita rancang bagaimana agar ayam-ayam tersebut tetap sehat, misalnya dengan merancang agar mudah dalam membersihkan kandangnya dan membuat sirkulasi udara yang baik. Dan tidak akan melakukan hal yang bodoh dengan menyimpan kandang ayam di ruang tamu.

Hal-hal diatas beranalogi dengan pada saat kita dalam membuat peraturan/kebijakan untuk mengelola sumber daya. Ukuran kandang maksudnya kita harus tahu sejauh mana kita harus mengatur, akan tetapi jangan sampai segala sesuatunya terlalu diatur. Ayam petelur atau pedaging, maksudnya kita harus tahu persis apa yang akan kita jual dan nilai lebih dari sumber daya kita, sehingga dapat menarik para investor yang sesuai dengan sumber daya kita. Membuat kandang yang nyaman dan sehat artinya dalam mengelola sumberdaya harus memperhatikan sustainability dari sumber daya kita. Yang terakhir, menyimpan kandang ayam diruang tamu, jangan sampai kita membuat peraturan yang bodoh karena tidak tahu ilmunya. Orang lain tidak akan protes kalau kita menyimpan kandang ayam di ruang tamu karena itu rumah kita, cuma orang menjadi tidak nyaman saat bertamu ke rumah kita.

Ayo membuat kandang ayam yang terbaik!!!!!!!!!

2010/04/10

Judulnya Kemarin Sayah Pusing


Kemarin, perutku terasa mules ditambah kepala sangat pusing, tetapi yang utama pikiran tidak menentu amburadul. Chatting dengan istri ditambah melihat anakku dari webcam bisa menyembuhkan semuanya untuk sesaat. Tetapi setelah itu, gejala-gejala tadi muncul kembali dan tambah marah sekarang kepalaku bukan hanya pusing tapi sakit. Kucoba untuk menelepon kamar teman2ku, semuanya tidak ada jawaban hanya mailvoice. Hanya ada seorang yang menjawab teleponku itu pun di buru2 pamit untuk melakukan sesuatu, tidak sempat aku untuk bercerita apa yang aku rasakan. Aku merasa kesepian, merasa sendiri, merasa tidak ada yang peduli.

Mungkin sakitku itu bukan dari apa yang terjadi di fisikku tetapi akibat pikiran yang kalut, cemas, dan takut dan mungkin juga kerinduan kepada istri dan anakku. Disaat seperti itu apa yang aku lakukan nonton di youtube, bukan hal yang baik untuk dilakukan disaat seperti itu, tapi itulah yang aku lakukan. Apa yang terjadi adalah pikiranku menjadi tambah kacau dan tambah mnejlimet memikirkan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu dipikirkan. Tiba-tiba adzan berkumandang di laptopku, suaranya terasa menenangkan hati, segera aku besarkan volumenya dan aku mute lagu tegami dari angela aki.

Segera aku wudhu untuk sholat ashar, sedikit aneh juga sholat ashar setengah 6 sore, biasanya kalo sholat ashar jam segitu kalo kesiangan. Setelah sholat, aku kembali ke laptop, kembali ku buka youtube dan facebook seperti biasa. Ada postingan baru dari Arham Mauriyat yang membuat aku ingin mendengar ceramah aa gym. Aku search dan aku buka, dan ini bukan video ceramah yang biasanya aku dengarkan.

Pertanyaan diawal ceramahnya adalah anda ingin hidup tenang, pertanyaan yang memang jawabannya aku cari pada saat itu, dan jawabannya adalah hidup akan akan tenang bila hati kita tenang, hati akan tenang bila kita berusaha mendekat kepada Allah. Pikiran manusia itu terbatas, maka ada kalanya kepala kita sangat berat karena memikirkan sesuatu, disaat itulah kita harus menggunakan hati. Akan tetapi hati kita harus tenang untuk mengatasi semua persoalan. Dan hati tenang tersebut akan kita dapatkan kalau kita mendekatkan diri kepada Allah.

Hati tenang kalau kita berusaha mendekatkan diri kepada Allah, satu kalimat yang sering aku dengar tetapi hilang dalam kesibukan sekolah. Masih di youtube, secara tidak sengaja, aku buka ceramah dari kang Ibing dan pertanyaan diawal ceramahnya pun merupakan pertanyaan yang jawaban aku cari untuk mengingatkan diri. Pertanyaannya adalah apa yang kamu cari di Jepang, kebetulan video yang aku tonton adalah ceramah kang ibing di Jepang. Apa yang dicari di Jepang, cari ilmu, ilmu untuk apa, untuk kalo pulang ke Indonesia sudah banyak uang, punya rumah, punya mobil, punya jabatan. Kalo nanti pas pulang ternyata tidak sesuai harapan, apa yang terjadi, kecewa. Percuma jauh-jauh sekolah kalau hasilnya seperti itu.

Luruskanlah niat semua karena Allah. Apabila disini (jepang) niatnya untuk mencari ridho Allah semua akan menjadi indah. Mengapa kita harus bekerja/belajar dengan sungguh-sungguh karena Allah memerintahkannya. Kalo pas pulang tidak sesuai harapan, harapan yang mana, karena harapan kita adalah ridho Allah.

Jadi asa pabaliut kieui yah....maklum tidak terkonsep..hanya pengen curhat sajah...

Intinya Hati tenang apabila kita BERUSAHA mendekatkan diri kepada Allah SWT dan semua kegiatan kita niatnya mencari ridho-Nya.

2010/03/31

Telor Mata Sapi


Kelebihan AA Gym dalam memberikan petuah dan nasehat adalah kata-kata yang sederhana dan mudah diingat. Saya ingat waktu itu AA Gym bercerita tentang seorang petani dan seorang perampok. Kemudian beliau bertanya kepada hadirin. Pertanyaannya adalah apa persamaan dari dua "profesi" tersebut. Pertanyaan yang susah-susah gampang, bisa saja kita jawab sama-sama manusia atau sama-sama ciptaan Allah. Tapi saya yakin ada jawaban sederhana tapi bermakna dalam. Dan benar saja, jawaban dari pertanyaan itu yakni keduanya sama-sama mendapatkan rezeki dari Allah. Selama ini kita berpikir bahwa merampok itu salah dan bertani itu benar tapi mungkin tidak pernah berpikir bahwa keduanya merupakan rezeki dari Allah hanya beda cara mendapatkannya.

Manusia dinilai dari caranya mendapatkan sesuatu bukan dari sesuatu yang didapatkannya. Seperti cerita diatas beda antara petani dan perampok adalah dari bagaimana cara mendapatkan rezeki bukan dari rezeki yang didapatkan. Karena kualitas dan kuantitas dari rezeki yang didapatkan merupakan hak prerogratif dari Allah. Dan manusia diberi kebebasan untuk memilih jalan mencari rezeki, cara halal atau cara haram yang dipilih terserah kita.

Mengapa tiba-tiba saya ingin menulis tentang hal ini adalah kejadian kecil didapur yang mengingatkan saya akan sesuatu yang besar dalam hidup yaitu bahwa hidup adalah pilihan. Kejadiannya adalah ketika ketika saya ingin menggoreng telor mata sapi di common kitchen akan tetapi saya kehabisan minyak goreng, kemudian saya melihat sebotol minyak goreng milik orang lain, terbersit untuk mengambilnya karena saya berpikiran minyak goreng saya pun sering ada yang pakai. Tapi saya tersadar tentang hal itu dan saya urungkan niat untuk menggoreng telur. Tetapi kemudian saya ingat bahwa saya punya mentega untuk menggoreng, sebenarnya kalau saya bukan pemalas saya bisa meminta sedikit minyak goreng kepada teman dilantai atas.

Allah akan menolong kita dengan cara-Nya apabila kita berada di jalan-Nya. Kadang kita terlalu malas untuk berpikir dan bertindak untuk mendapatkan sesuatu yang pasti akan kita dapatkan. Kita selalu ingin jalan singkat, jalan mudah, bukan jalan lurus yang telah digariskan. Kembali ke dapur tadi, apabila saya mengambil minyak goreng kepunyaan orang lain yang saya dapatkan adalah telor mata sapi haram, untung dengan sedikit usaha saya tetap mendapatkan telor mata sapi tetapi halal; dua kejadian yang menghasilkan hal yang sama tetapi berbeda nilai.

Sekedar mengingatkan diri saya sendiri, bahwa hidup adalah pilihan. Allah itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang, orang jahat saja selalu diberi rezeki, masa kita orang yang mencoba menjadi orang baik tidak diberi.


2010/03/28

Komik Anakku

2010/03/23

Ganti Status YM dan Karaokean di Winamp


Karaoke dengan Winamp

Kayaknya tidak puas ya kalo cuma denger musik tanpa ikut bernyanyi. Tapi sayang kadang-kadang kita tidak hapal dengan liriknya atau pura-pura hapal….ternyata dengan menggunakan Minilyric semua keinginan kita bisa terkabul, kita bisa berkaraoke ria dengan PC/Laptop. Pada saat minilyric berjalan software ini akan browsing lirik sesuai dengan judul lagu dan penyanyinya. Kemudian kita dapat memilih lirik mana yang paling cocok dengan lagu kita. Sehingga untuk pertama kali lagu diputar oleh winamp, PC/Laptop kita harus konek ke internet. Untuk selanjutnya lagu tersebut diputar tidak perlu lagi konek dengan internet, dengan catatan, kita telah memilih untuk men-save otomatis lirik yang didapat oleh browser minilirik, pilihan ini didapat pada saat penginstallan atau kita dapat manual mensavenya pada saat lagu tersebut muncul.

Ganti Status YM dengan Lagu Winamp

Selain berkaraoke ria, kita juga mau dong berbagi kegembiraan kita dengan merubah status kita di YM sesuai dengan lagu yang diputar oleh winamp. Ini bisa bisa kita dapat dengan menginstall plugin YMessenger Status di winamp. Setelah diinstall, keluar dari winamp dulu apabila pada saat menginstall kita menjalankan winamp. Setelah itu buka main menu (ada diujung kiri atas), kemudian Option,klik preferences, pilih plug ins kemudian di general purpose di treeview. Disana ada Yahoo Mesenger Now playing. Klik dan status dibawahnya akan aktif….configured selected plug ins..untuk merubahnya…. pokonya gitu deh..lihat aja videonya.

berikut adalah link videonya klik disini

Link untuk mendownload software klik disini

Direct Use of Geothermal Energy in New Zealand


Abstract

One of well at Mokai field which has lower pressure than Mokai Power Station system needed, is used by greenhouses to plant vegetables like tomatoes. This direct use system use shell and tube heat exchanger. This heat exchanger type is also use by Rotorua hospital, for space heating and others activities in hospital and staff resident and timber drying factory. In timber drying factory, geothermal fluid system replaces natural gas or coal system.

Plate heat exchanger is used for many places which used geothermal fluid as thermal sources. They are Rotorua Aquatic Centre, Polynesian Spa, Prawn farm. For Rotorua aquatic centre and Polynesian Spa, they have two heating systems, primary and secondary. So that water which used is not geothermal fluid directly but secondary system water which heated by primary system water. Geothermal fluid is just heating water at primary loop. For prawn farm, they use brine from Wairakei field as heat source for heating prawn ponds.

Keyword: Geothermal, Direct Use, New Zealand, Heat Exchanger

1.Introduction

Geothermal energy has been known and used for centuries. Records show that the Chinese, Romans, Turks, Japanese, Icelanders, Central European and the Maori people of New Zealand have used the resources for heating, bathing, and cooking. These uses continue today with Japan, for example using over 1,500 hot-spring resorts. Geothermal energy was also used in Indutrial context in Nothern Italy, who made decorative enamels from the boric acid deposited by steam and hot water at Lardarello. The acid was first extracted commercially in 1818. It quickly became useful and by 1835, 9 (nine) factories had been constructed in the region. The municipal heating districk of Reykjavik, Iceland, in 1928 was another early industrial application. These uses of the resource were restricted to areas where the hot water or steam was easily accessible, so while it was marvelled at, the concept of use not widespread. Other forms of energy were plentiful and inexpensive at the time.

Ilustration of Geothermal Energy Base on Lindal Diagram

The picture above shows utilization of geothermal energy base on Lindal Diagram. The utilization is depend on the temperature, and it varies from soil warming to cement and aggreagate drying. Direct use of geothermal energy use the heat exchanger to transfer heat from geothermal fluid to working fluid. Currently, there are two kind of kinds of heat exchanger like the picture below. They are shell and tube heat exchanger and plate heat exchanger.

Type of Heat Exchanger

In the New Zealand, direct use of geothermal energy has been used in several industries and had been reached the commerciality. Even in Indonesia we have used it, but the utilization is not in large scale and less commercial. Below is several industries in New Zealand which used geothermal energy directly. Some of them are applicable in Indonesia with different commodities.

2. Mokai Glasshouses

Mokai greenhouse is the greenhouse which used geothermal fluid from Mokai geothermal field. The fluid is come from one production well that is not use by power plant because its pressure is not enough to fulfill the power plant system requirement. Mokai-2 (MK-2) is the name of the well which use for this greenhouses, it has about 1,500 m depth. Wellhead pressure is about 45 barg, and 12 barg for inlet pressure heat exchanger system. Type of heat exchanger is shell and tube heat exchanger. The geothermal fluid is inside tube and fresh water which will be heated is outside the tubes (shell side). The fresh fluid can heat about 11.5 Ha (115,000 m2) of greenhouses areas. One problem in this system is scaling because silica precipitation and then blocked the tube in heat exchanger. It was because of uncontinous production about three days on and off, and now they are trying to keep the production continuously to avoid scaling problems.

Shell and tube heat exchanger (top)

and heat exchanger system in Mokai Greenhouses

This system is for keeping the greenhouses temperature, which plant tomatoes, about 16°C -22°C. CO2 supply is provided by liquid CO2. Currently, they are trying to separates CO2 from the wells from H2S. They can export it the product to Japan for all year because it is not depend on the seasons so that, it is very good business. This kind of direct use can be applied in Indonesia, for only export commodity because the price of vegetable especially tomatoes is cheap even sometime its price is higher in dry seasons. So that, it is needed more feasibility study.


Mokai Greenhouses

3. Timber Drying

This is one of industry that use geothermal as energy source replacing coal and natural gas. The purpose of industry is to increase value of product. So that price of timber will increase after this process. Final product will be lighter, stronger and durable than before it is processed. Type of tree which use for this industry is fine woods that had reached 25 years old. Market of this product is North America countries. Price depends on supply and demand. This facilities can reduce moisture of the timber from170% to just 8%. Moisture of final product depend on county which product will be sold. Product moisture is comparison between weight of water and weight of wood. Total cost for building these facilities which use geothermal fluid is about fourteen millions; twelve millions was funded by Contact Energy, the company which drill wells and provide steam to the timber drying system, and the rest by Tenon, the timber drying company. Each year, Tenon can reduce operating cost for 1.2 millions, and pays for Contact Energy about three to four millions. So that for both of them, this is a very good business because pay back period of the project is less than three years. After that, all revenue is profit.

Kiln Process System

Geothermal fluid for supplying this binary cycle system is come from TH-2 and TH-6. Geothermal fluid temperature for TH-2 is about 180°C and 210°C for TH-6. After through the heat exchanger temperature decrease to 150°C, geothermal fluid is injected to 2 well, TH-7 and TH-8. Fresh fluids, as working fluids, temperature increases from 78°C to 94°C. This fresh water will heat up kiln rooms. The humidity and temperature of drying rooms is controlled by fan, so that the temperature and humidity can be keep constant. This factory can develop in Indonesia, especially in Sumatra and Sulawesi that has geothermal potential and the forest. So that forest products have added value before they are exported or just for domestic use.

Tenon Timber Drying Factory

4.Prawn Farm

Simplified Prawn Farm Heating System

The species that develop in this farm is Malaysian prawn. This area use geothermal fluid as energy source to keep the pond at 25°C - 32°C, and divide to three kind of pond i.e. for prawn eggs hatching, baby prawn and adult prawn according to temperature of water. They use plate heat exchanger which is transferred heat from geothermal fluid to fresh water. Fresh water temperature increase from 14°C to 40°C and geothermal fluid temperature decrease from 90°C to 60°C. Geothermal fluid rate that flows through to heat exchanger is 480 tonnes per hours and fresh water about 800 tonnes per hours. The problems that faces in this area is silica deposition in pipe, so that it must clean once each two to three weeks. And open the heat exchanger once in three months.

Wairakei Prawn Farm

5.Rotorua Aquatic Centre Bores

Simplified Aquatic Centre Heating System

This aquatic centre has good position. It lies in the middle of the city of rotorua. In this area used geothermal fluid for heating fresh water in primary heating system. This system is used for bathing needed and heating secondary system. This secondary heating system water which is used for heating the pools to about 29°C-32°C. And geothermal fluid temperature is about 160°C and re-injected at 110°C. For fresh water in primary heating system is heated up from at 60°C to 85°C. Problem for this system is solid deposition, there is no scaling problem because they using two system, geothermal fluid just exist in primary heating system and full fresh water at secondary heating system.

Rotorua Aquatic Centre


6.Wairakei Terrace

Amount of brine from separator is flowed to certain area to make terraces, silica terraces. This artificial terraces have been becoming a nice place for tourist. This is brilliant idea as another application of geothermal direct use. The brine has another added value in this field.

Wairakei Terraces

7.Rotorua Hospital

Simplified Rotorua Heating System

Geothermal fluid in this hospital is used as energy source for space heating and others activities in hospital. Besides that, it is providing energy for resident of doctor, nurse and administration staff. This system generates about 40 MW in the winter and 14 MW in summer. That energy is provided by four production wells and three injection wells. Type of heat exchanger in this system is tube-shell type. It has six boxes and six shell and tubes heat exchanger in each box which joined in series. They are separated into two lines system, each connected to three boxes. They use tube-shell type heat exchanger is because in that time when they built this system plate heat exchanger was not produced yet. There is problems with calcite and silica scaling but because they use shell and tubes type, so that it is easy to be cleaned. Geothermal fluid from well has temperature 140°C and it is injected at 102°C.


8.Rotorua Polynesian Spa

Simplified Rotorua Polynesian Spa

System in Polynesian Spa is similar to aquatic centre. They have 2 heating system, primary and secondary. They have two sources fluid, one is come from production well and anoher is from the spring, Rachel Spring. In primary heating system, geothermal fluid heats up fresh water. This fresh water which had been heated up at primary system will heat up another fresh water at secondary system. Little amount of fresh water in primary system is used for clothes dryer. This dryer is maybe the first and the only clothes dryer using geothermal fluids. Fresh water that had been heated by secondary heating system will be mixed with water from spring. So that, they have water with high mineral for spa and temperature can be controlled. It is different with aquatic system which used secondary heating system water directly.

Rotorua Polynesian Spa

9. Conclusion

  1. Most of direct use application use plate heat exchanger and shell and tube heat exchanger.
  2. Direct use of geothermal can use as space heating e.g. Mokai Greenhouses, Rotorua Hospital and as dryer e.g. Tenon Timber Dryer, clothes dryer in Polynesian Spa.
  3. Other purpose is as water heating e.g. Prawn Farm, Aquatic Centre and Polynesian spa and for tourism destination like Wairakei Terraces
  4. Sources of geothermal fluid can be directly from production well like in Rotorua Hospital, Tenon Timber Dryer, Rotorua Aquatic Centre, Polynesian Spa, or from unused well by power plant e.g. Mokai Greenhouses
  5. Others sources are brine from separator e.g. Prawn Farm and Wairakei Terraces and from spring like Polynesian Spa.
  6. Geothermal fluid can heat up working fluid directly (single system) or can Heat up the first working fluid and then first working fluid heat up second working fluids (double system) e.g. Aquatic Centre and Polynesian Spa, working fluid in those both places is fresh water.
  7. Direct use and indirect use of geothermal can be developed parallel and almost all kinds of direct use are applicable in Indonesia with different methods and commodities.


10.References

1. Lund, J.W., (2005): World Wide Direct Uses of Gothermal Energy, Proceedings World Geothermal Congress, Antalya, Turkeys

2. Nugraha, H.S., (2007): Wairakei 2nd Field Trip Report, Final Project Report, Geothermal Institute-University of Auckland, Auckland, New Zealand

3. Risdianto, D,. (2007): Wairakei 2nd Field Trip Report, Final Project Report, Geothermal Institute-University of Auckland, Auckland, New Zealand

4. Zarrouk, S., (2007): Direct Use of Geothermal Energy, Geothermal Institute, New Zealand


Download pdf file click here