POTENSI PANAS BUMI INDONESIA

2010/04/17

Analogi Kandang Ayam



Ide tulisan ini didapatkan ketika kemarin chatting dengan istri. Ceritanya mau jadi sok-sok jadi penulis profesional yang idenya bisa datang kapan aja. Tapi tulisan ini pun tidak terstruktur juga karena niatnya pengen nulis aja. Ngomongin tulisan terstruktur, jadi ingat ternyata ada 2 (dua) judul artikel buat majalah inetern kantor yang masih terbengkalai yang ingin dibuat dan gak tahu kapan akan selesai. Kalo nulis ngalor ngidul seperti ini sih gampang tapi kalau nulis yang agak bener ternyata tidak gampang, buat strukturnya aja gak selesai-selesai. Untuk kali ini tidak akan pasang deadline untuk menyelesaikannya, karena didepan sudah terlihat kegiatan-kegiatan yang akan menyita perhatian, ada ujian stream, ada tugas dan harus milih topik tesis yang akan menentukan hidup ke depan.

Hidup adalah sebuah analogi, dengan analogi kita akan mengetahui arti hidup sebenarnya. Seperti analogi bahwa hidup ini seperti musafir yang singgah sebentar ke sebuah daerah dan pasti akan meninggalkan daerah tersebut. Sehingga dengan analogi ini, sangat bodohlah orang yang menghabiskan tenaga dan waktunya untuk melakukan yang sia-sia padahal tahu bahwa kita akan meninggalkannya tanpa membawa bekal. Analogi lain yang sering dipakai adalah rayuan seorang laki-laki dan perempuan sebagai kumbang dan bunga. Analogi ini dikarenakan mungkin normalnya laki-laki lebih aktif dibandingkan perempuan, sehingga apabila ada perempuan yang mendatangi laki-laki, analoginya menjadi tidak normal lagi, bagai bunga mendatangi kumbang.

Analogi yang ingin disampaikan adalah bahwa membuat peraturan/kebijakan adalah ibarat membuat kandang ayam. Kenapa kandang ayam?bukan kandang kambing atau kandang buaya, hal itu karena ini menulisnya sambil makan ayam goreng. Saya tergelitik dengan komentar temen yang mengatakan bahwa kita (pegawai pemerintah) dalam membuat peraturan/kebijakan tidak usah tahu secara teknis atau tidak usah tahu secara dalam, cukup tahu saja. Logika ini saya analogikan sebagai sesorang yang membuat kandang ayam tetapi hanya tahu ayam dari gambar saja. Karena tidak tahu bahwa ukuran ayam seperti apa, maka ukuran kandangnya pun cukup dikira-kira aja. Kalau yang kita lihat anak ayam maka kandangnya akan kecil dan karena kita tidak tahu kalau ayam tidak akan tumbuh seperti gajah maka kandangnya kita buat besar sperti kandang gajah. Dirancangnya kandang ayam tersebut di ruang tamu karena melihat bahwa bulu ayam tersebut berwarna-warni. Padahal kalau kita tahu benar-benar ayam itu seperti apa, kandang yang dibuat akan lebih optimal. Kita akan merancang kandang ayam tersebut sesuai tujuannya apakah ayam tersebut ayam petelur atau pedaging. Kandang ayam tersebut akan kita rancang bagaimana agar ayam-ayam tersebut tetap sehat, misalnya dengan merancang agar mudah dalam membersihkan kandangnya dan membuat sirkulasi udara yang baik. Dan tidak akan melakukan hal yang bodoh dengan menyimpan kandang ayam di ruang tamu.

Hal-hal diatas beranalogi dengan pada saat kita dalam membuat peraturan/kebijakan untuk mengelola sumber daya. Ukuran kandang maksudnya kita harus tahu sejauh mana kita harus mengatur, akan tetapi jangan sampai segala sesuatunya terlalu diatur. Ayam petelur atau pedaging, maksudnya kita harus tahu persis apa yang akan kita jual dan nilai lebih dari sumber daya kita, sehingga dapat menarik para investor yang sesuai dengan sumber daya kita. Membuat kandang yang nyaman dan sehat artinya dalam mengelola sumberdaya harus memperhatikan sustainability dari sumber daya kita. Yang terakhir, menyimpan kandang ayam diruang tamu, jangan sampai kita membuat peraturan yang bodoh karena tidak tahu ilmunya. Orang lain tidak akan protes kalau kita menyimpan kandang ayam di ruang tamu karena itu rumah kita, cuma orang menjadi tidak nyaman saat bertamu ke rumah kita.

Ayo membuat kandang ayam yang terbaik!!!!!!!!!

2010/04/10

Judulnya Kemarin Sayah Pusing


Kemarin, perutku terasa mules ditambah kepala sangat pusing, tetapi yang utama pikiran tidak menentu amburadul. Chatting dengan istri ditambah melihat anakku dari webcam bisa menyembuhkan semuanya untuk sesaat. Tetapi setelah itu, gejala-gejala tadi muncul kembali dan tambah marah sekarang kepalaku bukan hanya pusing tapi sakit. Kucoba untuk menelepon kamar teman2ku, semuanya tidak ada jawaban hanya mailvoice. Hanya ada seorang yang menjawab teleponku itu pun di buru2 pamit untuk melakukan sesuatu, tidak sempat aku untuk bercerita apa yang aku rasakan. Aku merasa kesepian, merasa sendiri, merasa tidak ada yang peduli.

Mungkin sakitku itu bukan dari apa yang terjadi di fisikku tetapi akibat pikiran yang kalut, cemas, dan takut dan mungkin juga kerinduan kepada istri dan anakku. Disaat seperti itu apa yang aku lakukan nonton di youtube, bukan hal yang baik untuk dilakukan disaat seperti itu, tapi itulah yang aku lakukan. Apa yang terjadi adalah pikiranku menjadi tambah kacau dan tambah mnejlimet memikirkan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu dipikirkan. Tiba-tiba adzan berkumandang di laptopku, suaranya terasa menenangkan hati, segera aku besarkan volumenya dan aku mute lagu tegami dari angela aki.

Segera aku wudhu untuk sholat ashar, sedikit aneh juga sholat ashar setengah 6 sore, biasanya kalo sholat ashar jam segitu kalo kesiangan. Setelah sholat, aku kembali ke laptop, kembali ku buka youtube dan facebook seperti biasa. Ada postingan baru dari Arham Mauriyat yang membuat aku ingin mendengar ceramah aa gym. Aku search dan aku buka, dan ini bukan video ceramah yang biasanya aku dengarkan.

Pertanyaan diawal ceramahnya adalah anda ingin hidup tenang, pertanyaan yang memang jawabannya aku cari pada saat itu, dan jawabannya adalah hidup akan akan tenang bila hati kita tenang, hati akan tenang bila kita berusaha mendekat kepada Allah. Pikiran manusia itu terbatas, maka ada kalanya kepala kita sangat berat karena memikirkan sesuatu, disaat itulah kita harus menggunakan hati. Akan tetapi hati kita harus tenang untuk mengatasi semua persoalan. Dan hati tenang tersebut akan kita dapatkan kalau kita mendekatkan diri kepada Allah.

Hati tenang kalau kita berusaha mendekatkan diri kepada Allah, satu kalimat yang sering aku dengar tetapi hilang dalam kesibukan sekolah. Masih di youtube, secara tidak sengaja, aku buka ceramah dari kang Ibing dan pertanyaan diawal ceramahnya pun merupakan pertanyaan yang jawaban aku cari untuk mengingatkan diri. Pertanyaannya adalah apa yang kamu cari di Jepang, kebetulan video yang aku tonton adalah ceramah kang ibing di Jepang. Apa yang dicari di Jepang, cari ilmu, ilmu untuk apa, untuk kalo pulang ke Indonesia sudah banyak uang, punya rumah, punya mobil, punya jabatan. Kalo nanti pas pulang ternyata tidak sesuai harapan, apa yang terjadi, kecewa. Percuma jauh-jauh sekolah kalau hasilnya seperti itu.

Luruskanlah niat semua karena Allah. Apabila disini (jepang) niatnya untuk mencari ridho Allah semua akan menjadi indah. Mengapa kita harus bekerja/belajar dengan sungguh-sungguh karena Allah memerintahkannya. Kalo pas pulang tidak sesuai harapan, harapan yang mana, karena harapan kita adalah ridho Allah.

Jadi asa pabaliut kieui yah....maklum tidak terkonsep..hanya pengen curhat sajah...

Intinya Hati tenang apabila kita BERUSAHA mendekatkan diri kepada Allah SWT dan semua kegiatan kita niatnya mencari ridho-Nya.